Archive for Juni 2013
SERI BELAJAR ORGANIK: GUGUS KARBONIL
Download Di sini
PEMBAHASAN ESSAY no 6.
SOAL OLIMPIADE SAINS KIMIA (PROPINSI) 2013
by Elizabeth TJahjadarmawan
SOAL 6. SENYAWA ORGANIK
Suatu senyawa organik A mengandung karbon 66,7%, hidrogen
11,1%, dan oksigen 22,2% (persen massa).
Data spektrum massa senyawa A menunjukkan massa molekul senyawa ini
adalah 72.
a. tentukan rumus
molekul senyawa A.
Langkah pertama kita menentukan Rumus empiris senyawa:
C : H : O
66,7/12 : 11,1/1 : 22,2/16
5,558 : 11,1 : 1,3875
4 : 8 : 1
RE = (C4H8O)n
= 72
Lalu mencari RM atau rumus
molekul senyawa:
(C4H8O)n
= 72
n= 1 maka RM = RE = C4H8O
Ketika senyawa A
diteteskan ke dalam larutan 2,4 dinitrofenilhidrazine ternyata membentuk
endapan berwarna jingga.
b. Tuliskan gugus
fungsi dalam senyawa A yang
bertanggung jawab terhadap terbentuknya endapan jingga dengan 2,4 dinitrofenilhidrazine.
Gugus fungsi aktif yang
bertanggung jawab adalah gugus karbonil
( C = O) dalam hal ini bisa
aldehida atau keton.
c. Gambarkan tiga
struktur senyawa isomer A yang
mengandung gugus fungsi tsb pada (b).
Tiga struktur isomer yang
mungkin adalah:
Butanal (gugus aldehida)
2 butanon (gugus keton)
2 metil propanal (gugus
aldehida)
Senyawa A dapat
disintesis dari senyawa B dengan
cara oksidasi. Salah satu isomer dari
senyawa A memberikan hasil negatif
terhadap reagen Bordwell-Wellman (reagen K2Cr2O7
dalam asam) sedangkan kedua isomer lainnya mengubah warna jingga reagen
Bordwell-Wellman menjadi larutan berwarna kehijauan. Salah satu isomer senyawa A juga memberikan hasil uji positif terhadap uji iodoform
(mereaksikan senyawa dengan I2 dalam larutan NaOH), sedangkan kedua
isomer lainnya memberikan hasil negatif.
d. Gambarkan ketiga
isomer B yang dapat menghasilkan
isomer-isomer A pada (c)
Ketiga isomer B adalah:
Isomer pertama adalah 1
butanol karena 1 butanol dioksidasi menghasilkan butanal.
Isomer kedua adalah 2 butanol
karena 2 butanol dioksidasi menghasilkan 2 butanon.
Isomer ketiga adalah 2 metil
propanol karena 2 metil propanol dioksidasi menghasilkan 2 metil propanal.
e. Tuliskan reagen
apa yang digunakan untuk konversi senyawa B
menjadi A?
Reagennya
adalah K2Cr2O7 (berwarna orange) dalam suasana asam. Uji positif ditandai dengan berubahnya warna orange menjadi hijau karena terbentuknya ion Cr (III).
f. Tuliskan reaksi
antara isomer A dengan reagen
Bordwell-Wellmann yang menunjukkan hasil uji positif.
Butanal (gugus aldehida) + K2Cr2O7 / H+ à asam butanoat + Cr3+ (aq)
2 metil propanal (gugus
aldehida) + K2Cr2O7
/ H+ à asam 2 metil propanoat + Cr3+ (aq)
g. Tuliskan reagen
dan reaksi yang dapat membedakan ketiga isomer A
Reagen yang membedakan adalah
pereaksi iodoform (I2/NaOH) dan K2Cr2O7 / H+
h. Gambarkan
struktur isomer B yang menghasilkan
senyawa isomer A yang memberikan
hasil uji Bordwell-Wellman negatif.
2 butanon + + K2Cr2O7
/ H+ à tidak
bereaksi
Jadi isomer B yang negatif adalah
2 butanol.
i. Gambarkan
struktur senyawa A yang memberikan
hasil uji positif terhadap uji iodoform.
Uji iodoform positif untuk gugus:
Alkohol: CH3CH R (OH)
"R"
bisa berupa sebuah atom hidrogen atau sebuah gugus hidrokarbon (misalnya,
sebuah gugus alkil).
Jika
"R" adalah hidrogen, maka akan dihasilkan alkohol etanol, CH3CH2OH.
·
Etanol merupakan satu-satunya alkohol primer yang menghasilkan reaksi
triiodimetana (iodoform).
·
Jika "R" adalah sebuah gugus hidrokarbon, maka
dihasilkan alkohol sekunder. Banyak alkohol sekunder yang dapat menghasilkan
reaksi triiodometana, tetapi semuanya memiliki sebuah gugus metil terikat pada
karbon yang memiliki gugus -OH.
·
Tidak ada alkohol tersier yang bisa mengandung gugus ini karena
tidak ada alkohol tersier yang bisa memiliki sebuah atom hidrogen terikat pada
karbon yang memiliki gugus -OH. Tidak ada alkohol tersier yang dapat
menghasilkan reaksi triiodometana (iodoform).
Gugus Aldehida dan keton positif terhadap Iodoform dengan bentuk CH3
(C=O) R
"R"
bisa berupa sebuah atom hidrogen atau sebuah gugus hidrokarbon (misalnya,
sebuah gugus alkil).
Jika
"R" adalah hidrogen, maka diperoleh aldehid etanal, CH3CHO.
·
Etanal merupakan satu-satunya aldehid yang dapat menghasilkan reaksi
triiodometana.
·
Jika "R" adalah sebuah gugus hidrokarbon, maka
diperoleh keton. Banyak keton dapat menghasilkan reaksi ini, tetapi semua keton
tersebut memiliki sebuah gugus metil pada salah satu sisi ikatan rangkap C=O.
Keton-keton ini dikenal sebagai metil keton.
Jadi isomer A yang positif adalah 2 butanon karena merupakan metil keton.
j. Gambarkan
struktur senyawa produk reaksi antara senyawa A pada (i) dengan hidroksilamin.
Hidroksilamin (NH2-OH)
digunakan untuk memurnikan keton dan aldehida. Reaksi akan menghasilkan senyawa oksim yang mengendap.
Reaksi
NH2OH dengan aldehyde atau ketone menghasilkan sebuah senyawa oksim dengan
rumus umum:
R2C=O
+ NH2OH (HCl atau NaOH) → R2C=NOH + NaCl + H2O
Atau:
CH3 – C=O
I
CH2-CH3 + NH2-OH + H + à CH3- C= N –OH + H2O
I
CH2-CH3
k. Tuliskan
mekanisme reaksi umum reaksi antara senyawa yang dapat memberikan hasil uji
positif terhadap reagen uji iodoform.
Lihat gambar berikut:
l. Senyawa A
mendidih pada 79,6 o C sedangkan pentana C5H12
yang memiliki massa molekul realtive sama, mendidih pada 36,3 o C. Jelaskan faktor apa yang menyebabkan
perbedaan titik didih tsb.
Isomer atau senyawa dengan jumlah Mr relatif
sama yang memiliki titik didih berbeda tentu karena strukturnya berbeda. Hidrokarbon rantai panjang memiliki ikatan antar
molekul melalui gaya Van der Waals (non dipol-non dipol) bahkan karena ikatan intramolekulnya
adalah non polar maka cenderung gaya London yang mendominasi. Ikatan ini relatif lemah sehingga hanya perlu sedikit
energi untuk memutuskan ikatan antar molekulnya. Akibatnya titik didihnya lebih rendah.
Sedangkan Senyawa A dengan gugus karbonil atau
alkohol bersifat lebih polar (ada atom Oksigen yang bersifat elektronegatif kuat)
maka ikatan antar molekulnya lebih kuat (ingat di sini ikatan dipol-dipol). Akibatnya
titik didih relatif lebih tinggi.
Jelas faktor yang mempengaruhi adalah selain
perbedaan Mr, struktur senyawa namun juga adanya atom yang bersifat elektronegatif
yang akan memberi sifat kepolaran senyawa.
PEMBAHASAN OSP KIMIA 2013
SOAL ESSAY no 5. ASAM SULFAT
(by: Elizabeth Tjahjadarmawan)
Proses kontak adalah salah satu
proses yang digunakan untuk memproduksi asam sulfat H2SO4
dalam skala industri. Proses ini terdiri
dari 4 tahap utama: Tahap pertama adalah
reaksi antara leburan belerang dan gas Oksigen menghasilkan gas belerang
dioksida.
Tahap kedua adalah proses penambahan oksigen berlebih kepada produk dari
tahap pertama untuk menghasilkan gas belerang trioksida. Tahap ketiga adalah reaksi antara gas
belerang trioksida dengan asam sulfat cair menghasilkan cairan oleum (H2S2O7). Tahap keempat adalah proses penambahan air
kepada oleum sehingga menghasilkan asam sulfat pekat. Pada produksi ini digunakan katalis V2O5
serta harus pada kondisi suhu relatif tinggi (450 o C) dan tekanan
relatif tinggi (2-9) atm.
a. Tuliskan persamaan reaksi yang
setara beserta fasa yang sesuai untuk setiap senyawa yang terlibat dalam reaksi
untuk ke-4 tahap utama dalam proses Kontak.
S (s)
+ O2 (g) à SO2 (g)
2SO2
(g) + O2 (g) à SO3 (g)
SO3
(g) + H2SO4 (l) à H2S2O7 (l)
H2S2O7
(l) + H2O (l) à 2H2SO4 (aq)
b. Katalis V2O5 pada
proses Kontak berfungsi untuk mempercepat reaksi tahap 2. Mekanismenya V2O5 tereduksi menjadi vanadium
(IV) saat oksidasi belerang dioksida menjadi belerang trioksida, kemudian
vanadium (IV) teroksidasi kembali menjadi V2O5 ketika
bereaksi dengan oksigen. Tuliskan kedua
tahap reaksi redoks yang sesuai dengan mekanisme tsb.
SO2 (g) + V2O5
(s) à SO3 (g) + 2VO2 (s)
2VO2 (s) + O2
(g) à V2O5 (s)
Uap asam sulfat mengalami disosiasi ketika dipanaskan,
sesuai dengan reaksi sbb:
H2SO4 (g) ó H2O (g) + SO3
(g)
Data berikut menunjukkan tekanan parsial pada kesetimbangan
di dua temperatur:
P partial
(Pa)
|
P partial
(Pa)
|
P partial
(Pa)
|
|
T (dalam K)
|
H2SO4
(g)
|
H2O
(g)
|
SO3
(g)
|
400
|
4,5
|
3,2
|
2,9
|
493
|
470
|
300
|
270
|
c. Tuliskan ungkapan tetapan kesetimbangan untuk
tekanan, Kp untuk reaksi di atas:
Kp = p
(H2O) p (SO3)
P (H2SO4)
d. Berdasarkan data
pada tabel di atas hitung nilai tetapan kesetimbangan, Kp pada tiap temperatur
tsb.
Pada 400 K à Kp = p (H2O) p (SO3)
= (3,2) (2,9) = 2,06222
Pa
P (H2SO4) 4,5
Pada 493 K à
Kp =p (H2O) p (SO3)
=(300) (270) = 172,3404255
Pa
P (H2SO4) 470
e. Jelaskan
berdasarkan jawaban pada (d) apakah reaksi disosiasi uap asam sulfat tsb adalah
reaksi eksoterm atau endoterm.
Reaksi adalah
endoterm karena ketika suhu dinaikkan maka Kp menjadi besar. Hal ini
menunjukkan bahwa reaksi memerlukan panas.
f. Uap asam
sulfat ditempatkan dalam sebuah wadah pada 400 K dan dibiarkan mengalami
dekomposisi selama beberapa saat sehingga tekanan parsial pada campuran tsb
adalah:
H2O (g) = 1 Pa;
SO3 (g) = 1 Pa; H2SO4 (g) = 5
Pa;. Jelaskan apakah campuran tsb telah
mencapai kesetimbangan atau tidak?
Qp = p (H2O) p (SO3)
= (1) (1) = 0,2 < Kp
P (H2SO4) 5
maka belum mencapai kesetimbangan.
g. Gambar struktur
Lewis asam sulfat.
Suatu larutan yang mengandung garam natrium NaX
menghasilkan endapan kuning ketika dicampurkan dengan larutan timbal (II)
nitrat. Sedangkan padatan garam NaX akan
bereaksi dengan asam sulfat pekat panas menghasilkan beberapa produk termasuk
uap yang berwarna ungu.
h. Tulis persamaan
reaksi yang setara antara larutan NaX dengan larutan timbal (II) nitrat. Jangan lupa tuliskan fasanya.
2NaX (aq) + Pb(NO3)2 (aq)
à 2Na+ (aq) + NO3- (aq) + PbX2
(s)
2NaI (aq) + Pb(NO3)2 (aq)
à 2Na+ (aq) + NO3- (aq) + PbI2
(s)
k. Uraikan penjelasan yang akhirnya dapat
mengungkapkan identitas dari garam NaX
Jika PbX2 direaksikan dengan garam
timbal (II) nitrat menghasilkan endapan
kuning maka endapan kuning itu adalah PbI2
Uapnya berwarna ungu maka X2 adalah I2 yaitu
uap ungu jika dipanaskan maka NaX adalah NaI.
Berdasarkan reaksi:
2NaX (s) + 3H2SO4 (aq) à X2 (g) + 2NaHSO4 (s) + SO2
(g) + 2H2O (l)
Etanol
mengalami dehidrasi oleh penambahan asam sulfat pekat berlebih pada 170o
C menghasilkan senyawa A. Reaksi A
dengan H2O pada tekanan dan suhu tinggi menghasilkan senyawa B
(suatu cairan yang mudah menguap). Reaksi A dengan H2 panas dan
katalis Ni menghasilkan senyawa C.
j. berdasarkan informasi pada wacana di atas,
uraikan dengan persamaan reaksi yang dapat mengungkap identitas senyawa A, B,
dan C.
A= etena (reaksi eliminasi)
B = etanol (adisi)
C= etana (reaksi adisi)
PEMBAHASAN SOAL OSP KIMIA 2013
SOAL ESSAY no 4.
KINETIKA REAKSI
(by Elizabeth Tjahjadarmawan)
(by Elizabeth Tjahjadarmawan)
Pada temperatur kamar 30o C ternyata gas SO2Cl2
dapat terdisosiasi menjadi gas Cl2.
Untuk mengamati laju reaksi
penguraiannya, ke dalam suatu wadah dimasukkan gas SO2Cl2
dan diukur tekanan awalnya (kPa). Laju
penguraian gas SO2Cl2 tersebut diamati dengan mengukur
tekanan di dalam wadah pada periode waktu tertentu. Diperoleh data sbb:
Waktu (detik) Tekanan Total dalam wadah (P.tot)
KPa
0 1384
60 2076
120 2422
180 2592
Berdasarkan data tsb
maka jawablah pertanyaan berikut ini:
a. Tuliskan reaksi disosiasi gas SO2Cl2
pada suhu kamar.
SO2Cl2 (g) à SO2 (g) + Cl2 (g)
b. Tentukan tekanan parsial gas SO2Cl2
setelah 60 dan 180 detik.
SO2Cl2
(g) à SO2
(g) + Cl2
(g)
Awal 1384
Reaksi x x x
Sisa 1384-x x x
P total = 1384 –x + x+ x = 1384 + x
Pada 60 detik:
P tot = 2076 = 1384 + x
X = 692 KPa
P SO2Cl2 = 1384 – x = 1384 –
692 = 692 kPa
Pada 180 detik:
P tot = 2592 = 1384 + x
X = 1208 KPa
P SO2Cl2 = 1384 – x = 1384 –
1208 = 176 kPa
Tentukan berapa persen
gas SO2Cl2 yang terdisosiasi setelah 180 detik.
=(1208/1384) x 100% = 87,283 %
b.
(i) Berdasarkan data dan perhitungan yang Anda peroleh
tentukan waktu paruh (t1/2) dari SO2Cl2.
Waktu paruh = 60 detik
(ii) tentukan orde reaksi dari disosiasi gas SO2Cl2.
Data t1/2 konstan maka orde
reaksi adalah satu.
(iii) tentukan tetapan laju reaksi penguraian gas SO2Cl2
pada suhu kamar.
Karena orde satu maka nilai k=
Ln (Ao/At) = k. ∆ t
In (1384) – In (692) = k (60 detik) à k = 1,1552 x
10-2 s-1
(iv)
Tentukan tekanan total dalam wadah setelah periode waktu 200 detik.
Pada 200 detik:
Ln (Ao/At) = k. ∆ t
Ln (1384/At) = 1,1552 x 10-2
(200)
At =
137,3233847 kPa (SO2Cl2 yang bereaksi)
Maka SO2Cl2 sisa = 1384 - 137,3233847 = 1246,676615
kPa
Jadi P total = 1246,676615 kPa + 2 ( 137,3233847 ) = 1521,3232 kPa
(v)
Bila suhu penguraian SO2CL2 dinaikkan menjadi 40o C, bagaimana laju penguraian
gas SO2Cl2 lebih cepat atau lambat? Jelaskan
alasan Anda.
Bila suhu naik maka tetapan laju naik dan reaksi
berlangsung cepat sesuai hukum Arhennius.
(vi) Gambarkan formula
Lewis untuk SO2 dan SO2CL2.
Cl
I
O = S = O dan O = S =
O
I
Cl
PEMBAHASAN SOAL ESSAY No 3.
OLIMPIADE SAINS TKT PROPINSI 2013 BIDANG KIMIA
(by Elizabeth Tjahjadarmawan)
Berikut adalah pembahasan soal Essay No 3. Mohon masukan, saran, atau koreksi jika terdapat kesalahan.. terima kasih.
Asam malat C4H6O5 adalah
asam dikarboksilat (H2M) yang banyak terdapat dalam buah apel hijau
dan memberikan rasa asam yang segar.
Struktur asam malat.
Asam malat banyak digunakan sebagai additif pada bahan
pangan dan untuk perawatan kulit. Anda
membuat juice apel dan diperoleh 250 ml larutan dengan pH 3,5.
a. Tuliskan reaksi
ionisasi asam malat.
C4H6O5 à C4H5O5
- + H +
C4H5O5 - à C4H4O5 ‑ + H +
b. Hitunglah berapa
konsentrasi molar ion hidrogen dalam juice apel.
pH = 3,5 = - log (H+)
(H + ) = 10-3,5
M = 3,16227766. 10 -4 M
Juice apel dapat dititrasi dengan alkali standar, tetapi
dalam titrasi tersebut hanya terdapat 1 titik akhir. Sebanyak 25 ml sampai juice apel
dinetralisasikan secara akurat dengan 27,5 mL larutan Natrium hidroksida 0,1
mol/L dengan memakai indikator PP ( rentang pH 8,3 – 10,0).
c. Berdasarkan
titrasi tsb, hitunglah konsentrasi molar dari asam malat dalam juice tsb.
NaOH + 2 H +
à 2 Na + + 2 H2O
Mol NaOH
=27,5 . 10 -3
L (0,1 mol/L)
=2,75. 10 -3
mol
Mol ion Hidrogen
= 2 (2,75. 10 -3 mol)
= 5,5 . 10 -3 mol
= 5,5. 10 -3 mol x (250/25)
= 0,055 mol/L.
d. Jelaskan mengapa
hanya dapat digunakan 1 indikator dan tidak 2 indikator sebagaimana umumnya
pada titrasi asam lemah dikarboksilat.
Biasanya jika hanya terdapat 1
titik akhir titrasi. Kemungkinan Ka1 sama atau hampir sama dengan Ka2, atau Ka1
terlalu besar (Ka1 dominan) dibandingkan Ka2 sehingga yang digunakan hanya Ka1.
e. Bila diasumsikan
bahwa nilai pH juice terutama disumbangkan oleh H+ dari ionisasi
tingkat pertama asam malat, hitunglah berapa nilai Ka1 dari asam malat tsb.
H+ = √ Ka. Ma
3,16227766. 10 -4 = √ Ka. 0,055
Ka = 1,818. 10 -6
f. Berikan dua
alasan mengapa PP adalah indikator yang cocok untuk titrasi ini.
Alasan 1. Pemilihan indikator berdasarkan pada titik
ekivalen reaksi antara titrasi asam lemah oleh basa kuat terdapat pada pH=8 dan
ini harus memotong daerah range pH indikatornya nya yaitu 8,3 – 10). Alasan 2.
Indikator PP mengalami perubahna
warna yang mudah diamati oleh mata.
g. Bagaimana pH
larutan garam Na2M? Asam, basa, atau netral?
Karena asam malat adalah asam
lemah dan NaOH adalah basa kuat maka terjadi hidrolisis garam yang bersifat
basa karena menghasilkan OH-.
Reaksi hidrolisis:
Na2C4H4O5 + H2O à C4H4O5 2- + 2 Na +
Na2C4H4O5 + H2O à C4H4O5 2- + 2 Na +
C4H4O5 2- + H2O à C4H4O5H -
+ OH -