Jumat, 14 November 2014
TATANAMA SENYAWA KIMIA
diambil dari buku BERNAS KIMIA - Penunjang K-13
oleh
Elizabeth Tjahjadarmawan, S.SI, M.Pd
TATA NAMA SENYAWA
Secara umum, senyawa dibedakan menjadi 2 golongan yaitu:
1. Senyawa anorganik adalah senyawa ionik yang tidak
selalu mengandung atom
karbon (C). Ada senyawa anorganik yang mengandung
atom C misalnya
CO2, CO, CS2, CH4, CaCO3, HCN dan lain-lain.
selalu mengandung atom
karbon (C). Ada senyawa anorganik yang mengandung
atom C misalnya
CO2, CO, CS2, CH4, CaCO3, HCN dan lain-lain.
2. Senyawa organik adalah senyawa kovalen yang sebagian
besar mengandung
atom karbon (C) dan sedikit unsur lainnya sehingga sering
disebut dengan senyawa karbon.
besar mengandung
atom karbon (C) dan sedikit unsur lainnya sehingga sering
disebut dengan senyawa karbon.
Senyawa anorganik (ionik) dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Senyawa biner yaitu senyawa yang terbentuk oleh
dua macam atom, baik terdiri atas
logam - nonlogam maupun nonlogam - nonlogam.
Contoh: NaCl, Al2O3,
MgS, LiF, CO2, NO, SO2, PCl3, Cl2O dan lain-lain.
dua macam atom, baik terdiri atas
logam - nonlogam maupun nonlogam - nonlogam.
Contoh: NaCl, Al2O3,
MgS, LiF, CO2, NO, SO2, PCl3, Cl2O dan lain-lain.
2. Senyawa poliatom yaitu senyawa yang terbentuk oleh
lebih dari dua atom, baik
logam maupun nonlogam misalnya Mg(OH)2, CaCO3,
CH3COOH, BaSO4, NaNO3.
lebih dari dua atom, baik
logam maupun nonlogam misalnya Mg(OH)2, CaCO3,
CH3COOH, BaSO4, NaNO3.
Penamaan senyawa biner anorganik (ionik) yang terdiri dari
nonlogam - nonlogam:
nonlogam - nonlogam:
ü jumlah atom - nama nonlogam I - jumlah atom –
nama nonlogam II + ida
nama nonlogam II + ida
ü Jumlah atom mengikuti aturan:
1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta,
6 = heksa, 7 = hepta, 8 = okta, 9 = nona, 10 = deka
Apabila jumlah atom nonlogam I = 1 biasanya kata mono
tidak disebutkan
tidak disebutkan
Contoh:
-CO2 = karbon dioksida
-CO = karbon monooksida
-CO = karbon monooksida
-CS2 = karbon disulfida
-P2O5 = dipospor penta oksida
-Cl2O = dikloro monooksida
-Cl2O = dikloro monooksida
-SO2 = sulfur dioksida
-N2O5 = dinitrogen pentaoksida
Penamaan senyawa biner anorganik (ionik) yang terdiri
dari logam + non logam:
dari logam + non logam:
ü Nama logam – nama ion nonlogam + ida
ü Contoh ion non logam
N3-
|
= nitrida
|
P3 -
|
= fosfida
|
O2 -
|
= oksida
|
O2 2-
|
= peroksida
|
O2 -
|
= superoksida
|
S2-
|
= sulfida
|
F -
|
= flourida
|
Cl -
|
= klorida
|
Br -
|
= bromida
|
I -
|
= iodida
|
H-
|
= hidrida
|
CONTOH:
-NaCl = natrium klorida
-MgF2 = magnesium fluorida
-AlBr3 = aluminium bromida
-K2O = kalium oksida
-KO2 = kalium superoksida
-K2O2 = kalium peroksida
-BaS = barium sulfida
-CaH2 = kalsium hidrida
- Na2O = natrium oksida
- Al2S3 = aluminium sulfida
CaO = kalsium oksida
KH = kalium hidrida
ü Logam yang mempunyai lebih dari satu macam muatan
seperti:
seperti:
Cu (+1 dan +2), Fe (+2 dan +3), Cr (+2 dan +3), Pb (+2
dan +4), Ni (+2 dan +4),
Mn (+2 dan +3 ), dan Sn (+2 dan +4) mengikuti aturan:
dan +4), Ni (+2 dan +4),
Mn (+2 dan +3 ), dan Sn (+2 dan +4) mengikuti aturan:
Nama logam (muatan, ditulis dalam angka Romawi)
– nama nonlogam + ida.
– nama nonlogam + ida.
Contoh:
-Cu2S = tembaga (I) sulfida
-Cu2S = tembaga (I) sulfida
-CuS = tembaga (II) sulfida
-FeO = besi (II) oksida
-FeCl3 = besi (III) klorida
-PbF2 = timbal (II) fluorida
-PbO2 = timbal (IV) oksida
-FeO = besi (II) oksida
-FeCl3 = besi (III) klorida
-PbF2 = timbal (II) fluorida
-PbO2 = timbal (IV) oksida
ü Aturan tatanama lainnya:
Beberapa logam, khususnya logam golongan transisi
memiliki muatan logam
yang berbeda. Penamaan menggunakan aturan bahwa
logam yang memiliki
bilangan oksidasi lebih rendah diberi akhiran “o”,
sedangkan yang
bilangan oksidasinya lebih tinggi diberi akhiran “i”.
memiliki muatan logam
yang berbeda. Penamaan menggunakan aturan bahwa
logam yang memiliki
bilangan oksidasi lebih rendah diberi akhiran “o”,
sedangkan yang
bilangan oksidasinya lebih tinggi diberi akhiran “i”.
Logam yang muatannya lebih rendah + akhiran (o)
– nonlogam + ida
– nonlogam + ida
Logam yang muatannya lebih tinggi + akhiran (i)
– nonlogam + ida
– nonlogam + ida
CONTOH:
Cu+1 = kupro; Cu+2 = kupri ; Fe+2 = fero; Fe+3 = feri
Cr+2 = kromo; Cr+3 = kromi ; Pb+2 = plumbo;
Pb+4 = plumbi
Pb+4 = plumbi
Mn+2 = mangano; Mn+3 = mangani ; Sn+2 = Stano;
Sn+4 = Stani
Sn+4 = Stani
CONTOH:
FeCl2 = Fero klorida atau besi (II) klorida
FeCl2 = Fero klorida atau besi (II) klorida
FeCl3 = Feri klorida atau besi (III) klorida
Cu2O= kupro oksida atau tembaga (I) oksida
CuO = kupri oksida atau tembaga (II) oksida
Langkah membentuk rumus kimia senyawa biner
ionik:
ionik:
1. Tulis kationnya lebih dahulu dan diberi nama.
2. Diikuti oleh anion dan namanya, diberi akhiran -ida
3. Total muatan baik kation dan anion harus sama
dengan nol.
dengan nol.
CONTOH
K + + N -3
+1x3 -3 = 0 maka rumus kimianya adalah K3N
(kalium nitrida)
(kalium nitrida)
Ca +2 + O -2
+2 -2 = 0 maka rumus kimianya adalah CaO
(kalsium oksida)
(kalsium oksida)
Al +3 + O -2
+3 x2 -2 x3 = 0 maka rumus kimianya adalah Al2O3
(aluminium oksida)
(aluminium oksida)
Rumus umum yang mempermudah penulisan dapat ditulis:
A x + + B y - --> Ay Bx
ü Penamaan Senyawa Poliatom
Tabel ion poliatom:
Ion poliatom
|
Nama
|
NO3 -
|
Nitrat
|
NO2 -
|
Nitrit
|
SO4 2-
|
Sulfat
|
HSO4 -
|
Bisulfat
|
SO3 2-
|
Sulfit
|
PO4 3-
|
Pospat
|
H2PO4 -
|
Dihidrogenpospat
|
HPO4 -2
|
Hidrogenpospat
|
PO3 3-
|
Pospit
|
CO3 2-
|
Karbonat
|
HCO3 -
|
Bikarbonat
|
ClO4 -
|
Perklorat
|
ClO3 -
|
Klorat
|
ClO2 -
|
Klorit
|
ClO -
|
Hipoklorit
|
Oksalat
| |
S2O3 2-
|
Tiosulfat
|
OH -
|
Hidroksida
|
CN -
|
Sianida
|
CH3COO-
|
Asetat
|
NH4 +
|
Amonium
|
ü Membentuk rumus kimia senyawa poliatomik.
Senyawa poliatomik yang
mengandung logam dan ion poliatom ini disebut kelompok
senyawa GARAM.
Senyawa poliatomik yang
mengandung logam dan ion poliatom ini disebut kelompok
senyawa GARAM.
Langkah:
1. Tulis kationnya lebih dahulu dan diberi nama.
2. Diikuti oleh anion poliatom dan namanya.
3. Total muatan baik kation dan anion harus sama
dengan nol.
dengan nol.
CONTOH
K + + CN -
+1x1 + -1x1 = 0 maka rumus kimianya adalah
KCN (kalium sianida)
KCN (kalium sianida)
NH4 + + SO4 -2
+1 x 2 + -2x1 = 0 maka rumus kimianya adalah
(NH4)2SO4 (amonium sulfat)
(NH4)2SO4 (amonium sulfat)
Mg+2 + PO4 -3
+2 x3 + -3 x 2 = 0 maka rumus kimianya adalah
Mg3(PO4)2 (magnesium pospat)
Mg3(PO4)2 (magnesium pospat)
Al+3 + SO4 -2
+3 x2 + -2 x 3 = 0 maka rumus kimianya adalah
Al2(SO4)3 (aluminium sulfat)
Al2(SO4)3 (aluminium sulfat)
Ba+2 + S -2
+2 x1 + -2 x 1 = 0 maka rumus kimianya adalah BaS
(barium sulfida)
(barium sulfida)
Rumus umum yang mempermudah penulisan dapat ditulis:
A x+ + B y- --> Ay Bx
J Tata nama asam (asam menurut Arrhenius, zat yang
terionisasi menghasilkan H +)
terionisasi menghasilkan H +)
Sebut kata asamnya lebih dahulu baru diikuti nama anionnya.
H + + Cl - = HCl (asam klorida)
H + + NO3 - = HNO3 (asam nitrat)
H + + SO4 -2 = H2SO4 (asam sulfat)
H + + CH3COO - = CH3COOH (asam asetat)
H + + S -2 = H2S (asam sulfida)
H + + SO3 -2 = H2SO3 (asam sulfida)
J Tata nama basa (basa menurut Arhenius, zat yang
terionisasi menghasilkan OH-)
terionisasi menghasilkan OH-)
Sebut kata logamnya lalu diikuti dengan kata hidroksida.
Li + + OH - = LiOH (natrium hidroksida)
Na + + OH - = NaOH (natrium hidroksida)
K + + OH - = KOH (natrium hidroksida)
Be +2 + 2 OH - = Be(OH)2 (natrium hidroksida)
Mg +2 + 2 OH - = Mg(OH)2 (natrium hidroksida)
Ca +2 + 2 OH - = Ca(OH)2 (natrium hidroksida)
Al +3 + 3 OH - = Al(OH)3 (aluminium hidroksida)
Zn +2 + 2 OH - = Zn(OH)2 (seng hidroksida)
Pb +2 + 2 OH - = Pb(OH)2 (timbal (II) hidroksida)
Cu + + OH - = CuOH (tembaga (I) hidroksida)
J Beberapa penamaan senyawa menggunakan nama umum,
di luar aturan penamaan misalnya:
di luar aturan penamaan misalnya:
B2H6 = diboran
SiH4 = silan
NH3 = amoniak
PH3 = pospin
H2O = air
CO(NH2)2 = urea
J Beberapa Penamaan Senyawa Organik Alkana, Alkena,
Alkuna disajikan pada Tabel berikut.
(Penamaan Senyawa Organik secara lengkap dibahas pada
bab tersendiri).
Alkuna disajikan pada Tabel berikut.
(Penamaan Senyawa Organik secara lengkap dibahas pada
bab tersendiri).
Senyawa organik
Alkana: CnH2n+2
|
Nama
|
CH4
|
Metana
|
C2H6
|
Etana
|
C3H8
|
Propana
|
C4H10
|
Butana
|
C5H12
|
Pentana
|
C6H14
|
Heksana
|
C7H16
|
Heptana
|
C8H18
|
Oktana
|
C9H20
|
Nonana
|
C10H22
|
Dekana
|
Senyawa organik
Alkena: CnH2n
|
Nama
|
C2H4
|
Etena
|
C3H6
|
Propena
|
C4H8
|
Butena
|
C5H10
|
Pentena
|
C6H12
|
Heksena
|
C7H14
|
Heptena
|
C8H16
|
Oktena
|
C9H18
|
Nonena
|
C10H20
|
Dekena
|
Senyawa organik
Alkuna: CnH2n-2
|
Nama
|
C2H2
|
Etuna
|
C3H4
|
Propuna
|
C4H6
|
Butuna
|
C5H8
|
Pentuna
|
C6H10
|
Heksuna
|
C7H12
|
Heptuna
|
C8H14
|
Oktuna
|
C9H16
|
Nonuna
|
C10H18
|
Dekuna
|
J Penamaan senyawa organik yang umum:
C6H12O6 = glukosa
C12H22O11 = sukrosa
CH3OH = metanol
C2H5OH = etanol
C6H6 = benzena
CH3COOH = asam cuka= asam asetat
HCOOH = asam semut = asam format
HCOOH = asam semut = asam format
blog yang sangat bermanfaat sekali Kosngosan
BalasHapusBisnis UKM Sumut
Sibakua